Koneksi Antarmateri
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Oleh : Arga Akthobaron
Pengaruh Pratap Triloka terhadap Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pratap Triloka yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Azas ing ngarso sung tuladha mengandung makna bahwa dapat memberi teladan, memberi pengaruh pada pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, yaitu seorang guru perlu memberikan teladan dan panutan murid dalam pengambilan keputusan.
Azas ing madyo mangun karso mengandung arti bahwa bagaimana seorang guru menumbuhkan usaha murid untuk mengambil keputusan atas situasi yang dihadapi. Guru dapat menuntun murid dalam pengambilan keputusan sesuai nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada penerapan azas tut wuri handayani, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sebaiknya tidak bertentangan dengan nilai kebajikan universal yang diyakini, berdampak pada murid, serta dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, pratap Triloka sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Hubungan antara Nilai-nilai yang Tertanam dengan Pemilihan Prinsip Pengambilan Keputusan
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri akan mempengaruhi pengambilan keputusan saat mengalami dilema etika maupun bujukan moral. Prinsip yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang mengandung situasi dilema etika dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diyakini.
Keputusan yang diambil merupakan dampak nilai-nilai positif yang dipegang dan dipedomani. Nilai-nilai positif akan mengarahkan seseorang untuk mengambil keputusan dengan resiko sekecil-kecilnya serta dapat mengakomodasi pihak yang bertentangan. Keputusan yang diambil harus berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Nilai-nilai yang dipegang akan mempengaruhi prinsip yang digunakan yaitu mempertimbangkan dampak yang dihasilkan, tidak melanggar hukum, serta mengutamakan nilai kemanusiaan, kepedulian, dan empati.
Pengaruh Coaching oleh Fasilitator Terhadap Proses Pembelajaran Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan, fasilitator melakukan pendampingan dengan menerapkan prinsip-prinsip coaching. Fasilitator mendampingi CGP dengan menerapkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip penyelesaian dilema etika, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan komunikasi asertif. Fasilitator sebagai mitra yang memberdayakan CGP lewat pertanyaan-pertanyaan terbuka, reflektif, dan mendalam sehingga CGP dapat menggunakan potensi, pengetahuan, dan pengalamannya dengan optimal dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Keputusan yang diambil CGP dipandu oleh fasilitator melalui coaching adalah keputusan yang merupakan pilihan terbaik. Tidak melanggar norma, berdampak pada orang banyak, berdasarkan nilai kemanusiaan, dan memiliki pengaruh jangka panjang, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Hubungan antara Aspek Sosial Emosional Guru dengan Pengambilan Keputusan
Aspek sosial emosional guru sangat berpengaruh pada keputusan yang diambilnya. Kesadaran diri yang baik akan membuat guru mengambil keputusan dengan responsif dan tidak terburu-buru. Guru yang pandai mengelola diri meskipun dengan beban kerja dan tugas tambahan yang banyak, dalam pengambilan keputusan akan mempertimbangkan dampak yang akan muncul. Jika guru memiliki kesadaran sosial yang baik, maka guru akan merasakan kondisi yang dialami orang lain, sehingga keputusan yang diambil akan memperhatikan rasa empati, rasa kasihan, dan kemanusiaan. Dengan kemampuan berelasi yang baik, guru akan mampu mengelola tugas bersama rekan sejawat, membangun hubungan dengan murid, sehingga keputusan yang diambil akan berpihak pada murid.
Hubungan antara Nilai-nilai yang Dianut dengan Studi Kasus Masalah Moral dan Etika
Pembahasan studi kasus yang berkaitn dengan masalah moral dan etika dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut oleh guru. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, maka guru akan mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan hukum dan moral. Penerapan nilai-nilai yang dianut oleh guru, maka proses pengambilan keputusan akan mempertimbangkan konsekuensi yang akan didapatkan, sesuai dengan norma/aturan, memperhatikan nilai kemanusiaan, berdampak jangka panjang, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Pengambilan Keputusan yang Tepat Berdampak pada Lingkungan yang Positif, Kondusif, Nyaman, dan Aman
Pengambilan keputusan yang tepat akan mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang terlibat, berdampak bagi orang banyak, tidak melanggar hukum, memenuhi keadilan, dan mempunyai pengaruh jangka panjang. Keputusan yang tepat bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal yang diyakini bersama, memberikan pembelajaran, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Keputusan yang tepat akan memberikan pembelajaran bagi pihak yang terlibat, sehingga berdampak jangka panjang dan menjadikan lingkungan yang bernuansa positif. Terakomodasinya kepentingan pihak yang terlibat dalam dilema etika akan membuat lingkungan menjadi kondusif dan aman, sebab semua pihak akan menerima keputusan yang dibuat. Kenyamanan di lingkungan akan terpelihara karena keputusan yang tepat membuat pihak-pihak tersebut merasa memiliki, dihargai, serta timbul budaya saling menghargai.
Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan pada Kasus Dilema Etika
Kesulitan yang kemungkinan bisa saya temui adalah pertentangan dari pihak-pihak yang terlibat, sikap ingin menang sendiri, kurangnya rasa menghargai perasaan orang lain, serta lebih mementingkan dampak jangka pendek. Hal tersebut merupakan paradigma berpikir mementingkan diri sendiri, kesadaran sosial yang rendah, dan tidak melihat dampak jangka panjang. Perlu kolaborasi dengan semua pihak untuk mengubah paradigma yang ada.
Pengaruh Keputusan yang Memerdekakan Murid dalam Belajar
Memerdekakan murid dalam belajar merupakan keputusan yang tepat dalam pembelajaran. Dengan memerdekakan murid maka akan mengasah potensi mereka sehingga memiliki profil pelajar Pancasila. Memerdekakan murid juga akan mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang selamat dan bahagia.
Murid akan mengekspresikan diri dengan bebas dan mengoptimalkan perkembangan potensinya. Murid juga akan belajar melakukan pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil akan bersumber dari minat, pemahaman, dan pengalaman belajarnya tanpa ada paksaan dari luar.
Keputusan Seorang Pemimpin Pembelajaran Berpengaruh pada Masa Depan Murid
Pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran harus mengutamakan pengembangan potensi murid sesuai kebutuhan belajarnya. Pengembangan potensi sebaiknya juga dilakukan dengan memperhatikan perkembangan zaman.
Murid yang terlatih mengambil keputusan akan menjadi pribadi yang mandiri, dapat melakukan pengambilan keputusan yang inovatif. Murid akan matang dalam mengambil keputusan, penuh pertimbangan, serta cermat. Pengambilan keputusan yang tepat sebagai pemimpin pembelajaran akan berpengaruh positif terhadap keberhasilan murid di masa depan.
Kesimpulan Modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pembelajaran dan Kaitannya dengan Modul Sebelumnya
Pada proses pendidikan di sekolah, guru sebaiknya dapat menggali kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. Dalam proses pembelajaran, guru dan murid akan menghadapi kondisi yang mengharuskan memiliki kemampuan mengelola emosi, merencanakan dan mencapai tujuan positif, membangun hubungan positif, menunjukkan empati pada orang lain, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Maka guru perlu menerapkan kompetensi sosial emosional di dalam maupun di luar kelas.
Kegiatan pendidikan di sekolah yang mengusung nilai-nilai, kesepakatan bersama, disiplin positif, maupun tata krama akan mewujudkan terciptanya budaya positif. Apabila ada yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya, maka dapat dibantu melalui proses coaching. Dengan proses coaching, maka seseorang akan dibantu dalam menggali potensi dan kemampuannya dalam menyelesaikan hambatan yang dihadapi
Dalam pengambilan keputusan hendaknya melalui pertimbangan-pertimbangan yang bersumber pada nilai-nilai kebajikan yang diyakini. Dengan nilai yang dimiliki guru yaitu mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif, dan berpihak pada murid maka keputusan yang diambil akan berpengaruh positif pada masa depan murid.
Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran akan melatih diri melihat situasi dengan jernih dari berbagai sudut pandang, menggunakan penyelesaian yang tepat, serta mempertimbangkan dampak yang akan diakibatkan.