Oleh : Arga Akthobaron, S.Pd.
CGP Angkatan 4 Kabupaten Grobogan
Peristiwa (Fact)
Guru Penggerak sebagai seorang pemimpin pembelajaran dengan peran yang dimiliki, harapannya mampu mensukseskan program merdeka belajar dan membentuk profil pelajar Pancasila. Salah satu profil pelajar Pancasila yang diharapkan dapat dibentuk di lingkungan sekolah adalah Beriman Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Di SDIT Al Firdaus Purwodadi memiliki Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harapannya mampu dicapai melalui program sekolah, baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Salah satu SKL yang belum tersentuh adalah murid terbiasa membaca Al Qur'an juz 30 beserta terjemahannya. Karena selama ini murid baru terbiasa membaca ayat Al Qur'annya saja, namun belum mengetahui arti dari ayat yang dibacanya.
Aksi nyata ini diberi nama Mu-Ter, atau Murojaah dan membaca Terjemahan Juz 30. Program ini dilakukan sebagai salah satu cara mencapai SKL yang diharapkan. Selain itu, dengan mengetahui arti dari ayat yang dibacanya, maka murid akan lebih memahami isinya, memiliki adab dengan karakter Islami sesuai tuntunan yang ada dalam Al Qur'an, sehingga meningkatkan semangat mereka dalam membaca dan menghafal Al Qur'an.
Mu-Ter ini merupakan program kokurikuler, dan mulai saya coba dilakukan pada awal tahun pelajaran baru ini, pada masa MPLS. Dimulai dari konsultasi rencana program dengan Kepala Sekolah. Dan alhamdulillah Kepala Sekolah memberikan support dan mengarahkan untuk dilakukan mulai awal tahun pelajaran ini di kelas yang saya ampu terlebih dahulu. Selanjutnya saya mencoba melaksanakan langkah-langkah yang sebelumnya dipersiapkan pada koneksi antar materi sebelumnya.
Perasaan (Feeling)
Saat menjalankan aksi nyata ini awalnya saya masih meraba-raba kondisi murid yang ada di kelas saya. Karena dilakukan di awal tahun pelajaran, tentunya saya juga masih dalam rangka melakukan asesmen diagnostik pada murid di kelas saya, dalam hal ini adalah kelas 4B SDIT Al Firdaus Purwodadi. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah, karena bisa sekalian dilakukan saat saya mempraktikkan aksi nyata ini. Saya merasa senang karena mereka antusias dengan program Mu-Ter ini. Di awal mereka sudah dilibatkan dalam pemilihan surat, kemudian diajak membaca ayat secara klasikal. Selanjutnya ketika membaca terjemahannya per ayat, terjadi tanya jawab dan mereka mendengarkan dengan seksama arti dari ayat yang telah dibaca.
Pembelajaran (Finding)
Berdasarkan aksi nyata yang telah dilakukan, pembelajaran yang dapat saya ambil adalah bahwa ternyata murid-murid antusias dalam mendengarkan terjemahan dari ayat yang dibacakan. Namun dari hal positif tersebut, yang masih perlu ditingkatkan adalah antusias mereka secara individu. Anak putri pada umumnya suka membaca, berbeda dengan anak putra yang sebagian besar masih perlu ditingkatkan juga kemampuan literasinya.
Penerapan ke depan (Future)
Dengan antusiasme murid membaca terjemahan secara klasikal, tentunya saya sebagai guru juga perlu mengetahui dan memahami terlebih dahulu maksud atau isi kandungan yang ada di dalamnya. Supaya mereka juga mampu memahami dengan bahasa yang dimengerti oleh anak usia kelas 4 SD. Selain itu, dalam pelaksanaan berikutnya harapannya ada variasi yang memicu antusiasme mereka membaca secara individu. Praktik baik ini nantinya juga akan saya bagikan ke rekan sejawat yang lain minimal pada rekan satu jenjang kelas supaya SKL yang diharapkan juga dapat tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar